top of page
Writer's pictureM Reza Rifki

Pengalaman memilih untuk hidup pelan

Pengalaman ketika sebelum lulus sudah mendapatkan perekerjaan merupakan hal yang menyenangkan. Mendapatkan gaji dan kenyamanan dalam berekerja. Hal tersebut sudah saya lalui dan betul menyenangkan. Juga alasan lainnya adalah memiliki penghasilan, lalu memiliki kebebasan untuk melakukan apapun ketika waktu senggang. Tapi ada hal yang menganjal dalam benak saya ketika memilih perkerjaan tersebut. Selama berkerja setelah 6 bulan, muncul pertanyaan tentang "ini pekerjaan yang kamu inginkan?". Hati saya menjawab tidak. Beberapa alasan muncul dibenak saya. Pada intinya saya tidak memiki panggilan untuk berkerja di tempat tersebut. Waktu itu terbesit untuk melanjutkan pendidikan menjadi profesi psikolog. Setelah melewati tahapan wawancara di 3 instansi berbeda merasa bahwa pilihan menjadi psikolog didasarkan pada keinginan dalam hati, tetapi dalam benak hati alasan utama karena adanya dorongan dari teman-teman dan lingkungan yang menyimpulkan bahwa menjadi psikolog adalah jawaban dari kesentukan hidup.


Hari berlalu. Saya banyak merenung tentang keputusan menjadi psikolog dan bagaimana penolakan dari universitas untuk tidak menerima saya. Banyak penelajaran berharga yang saya pelajari tentang diri sendiri dengan hubungan dunia luar. Pengalaman tersebut saya renungkan dari sewaktu kecil hingga sekarang. Lalu terbesit keputusan untuk melanjutkan belajar ke luar negeri.


Keputusan dalam memutuskan tersebut terdengar mudah. Tetapi yang agak sulit adalah menjalankan dan konsisten terhadap belajar tersebut. Banyak hal yang terjadi setiap harinya. Mulai dari teman yang telah lulus mejadi PNS, Psikolog, dan ada keluar negeri. Kadang kala berfikir apa yang dicita-citakan merupakan hal yang terlalu tinggi ?. Juga pilihan universitas yang diambil merupakan top dunia. Jika menceritakan hal tersebut kepada teman mereka cenderung melihat bahwa impian itu terlalu sulit untuk dicapai atau cita-cita tersebut terdengar hanya hayalan dibenak mereka.


Semua pengalaman tersebut menitik beratkan pada satu keputusan dalam hidupku yang mungkin akan merubah diri dan keluarga. Tetap untuk memutuskan belajar menempuh pendidikan ke luar. Walaupun tantangan yang dihadapi dari hari semakin hari akan berat. Tapi I have a good feeling about this journey.

Let's give it a try.

5 views0 comments

Recent Posts

See All

M. Reza Rifki Life Questions.

My intention to learn my identity, ease of hatred to Indonesia goverment and to prevent another conflict happened again. As an Acehnese...

Tuesday

Today, I went to education USA for brainstorming about IELTS. It has been 3 months since opened IELTS book and discussing related...

What should I do in Uni

If you are a student at the University of Edinburgh or any other university, there are several productive and legal ways to get involved,...

Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
bottom of page