Islam memiliki pandangan yang kompleks tentang dunia modern pada era modern, dan terkadang terlihat bertolak belakang dengan nilai kemajuan yang dianut oleh dunia modern. Namun, pandangan ini seringkali dipengaruhi oleh stereotipe dan kekurangan pemahaman tentang ajaran Islam. Kebanyakan orang menganggap bahwa gaya hidup orang Muslim tidak mencerminkan kehidupan zaman post-modern, bahkan ada yang membandingkan budaya Islam dengan budaya zaman batu.
Namun, banyak memori yang terlupakan dalam sejarah yang menyatakan bahwa peradaban Islam adalah peradaban yang maju. Contohnya adalah di Bagdad sekitar abad ke-13, di mana banyak tokoh penting Islam yang lahir dan memberikan kontribusi besar dalam memajukan peradaban dunia. Para tokoh seperti Ibnu Sina, Ibnu Tufail, Ibn al-Haytham, Ibn Khaldun, dan lain-lain, memiliki peran penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Banyak dari buku-buku mereka yang diterjemahkan ke dalam bahasa Barat dan menjadi buku panduan dalam pembelajaran di universitas-universitas di sana.
Namun, sayangnya kredit para tokoh ini tidak selalu diceritakan secara luas kepada para mahasiswa Barat, sehingga persepsi mereka tentang Islam menjadi kurang positif. Situasi ini juga membuat pemikiran Islam sulit berkembang lagi, karena kurangnya tokoh-tokoh kontemporer yang memikirkan bagaimana Islam dapat beradaptasi dengan dunia post-modern. Masyarakat Islam terkadang terjebak dengan pandangan bahwa kehidupan di dunia tidak penting, sehingga kurang memperhatikan perkembangan dunia modern dan bagaimana Islam dapat berkontribusi dalam menjawab tantangan-tantangan tersebut.
Juga, banyak pemikiran Islam yang modern masih menekankan kehidupan di akhirat, sehingga kurang memperhatikan dinamika kehidupan sosial di dunia. Sebaliknya, peradaban Barat terus berusaha untuk menjelajahi alam semesta dan mengembangkan teknologi yang dapat memperbaiki kehidupan manusia di dunia. Hal ini menunjukkan kurangnya proyeksi masa depan dalam pemikiran Islam, sehingga seringkali terjebak dalam sikap pesimistis dan kurang optimis terhadap kemajuan dan perkembangan dunia.
Oleh karena itu, sangat penting bagi umat Islam untuk memperbanyak bahan bacaan yang dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang jati diri seorang Muslim dan update dengan perkembangan pemikiran post-modern. Masyarakat Muslim juga harus menjauhkan pandangan bahwa Islam menentang perdebatan terhadap ide baru dan kebenaran terhadap suatu fenomena hanya dapat dijelaskan dalam satu kacamata. Sebaliknya, umat Islam harus terbuka terhadap ide-ide baru dan memperkaya pemikiran mereka dengan perspektif yang lebih luas dan inklusif. Dengan cara ini, Islam dapat menjadi bagian yang aktif dan konstruktif dalam menjawab tantangan-tantangan modern yang dihadapi oleh dunia saat ini.
Comentários